Kedatangan migran melalui selat dengan menggunakan perahu kecil ke Inggris mencapai rekor pada kuartal pertama tahun 2024 ini. Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan, kenaikannya hampir 42 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Para petugas di Inggris memproses pendaratan 5.373 migran di pesisir tenggara negara itu pada tiga bulan pertama tahun ini setelah mereka menyeberangi selat dengan perahu-perahu kecil, kata kementerian itu.
Angka ini, dibandingkan dengan 3.793 migran yang melakukan perjalanan berbahaya mulai Januari hingga Maret 2023, mengalami kenaikan 41,7 persen. Selain itu, jumlah tersebut juga angka tertinggi yang pernah terjadi pada kuartal pertama di tahun berapapun.
Hampir 800 migran tiba dengan 16 perahu kecil hanya pada akhir pekan Paskah saja.
Hal ini menjadi persoalan politik yang serius bagi Perdana Menteri Rishi Sunak pada tahun pemilu, setelah pemimpin konservatif ini berulangkali bersumpah untuk “menghentikan perahu-perahu itu”.
Dia mengklaim berhasil ketika jumlah tahunan migran turun sekitar sepertiga tahun lalu, tetapi trennya telah berbalik secara dramatis sejauh ini pada 2024.
Sunak menghadapi tugas berat mempertahankan Partai Konservatif yang berkuasa sejak 2010 untuk tetap berkuasa setelah pemilu nanti, yang harus dia selenggarakan pada tahun ini.
Setelah hampir dua tahun tertinggal jauh dari oposisi utama Partai Buruh, dua survei akhir pekan ini menunjukkan semakin memburuknya dukungan bagi Partai Konservatif.
Salah satu studi, yang melibatkan lebih dari 18 ribu pemilih di berbagai jajak pendapat dalam beberapa pekan terakhir, memperkirakan bahwa partai ini akan mengalami kekalahan yang terburuk dalam sejarahnya, di mana jumlah anggota parlemennya hanya akan mencapai 80 orang, semeentara Partai Buruh menang dengan rekor perolehan 470 kursi.
Kedatangan perahu-perahu kecil, kekhawatiran yang meluas di kalangan pemilih terkait jumlah imigran, dituduh berkontribusi terhadap keluarnya para mantan pemilih Partai Konservatif.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan, bahwa para penyelundup yang mengorganisir penyeberangan Selat Inggris, telah mengadaptasi metode mereka, menggunakan kapal-kapal lebih besar dan membawa lebih banyak orang.
Menteri Dalam Negeri, James Cleverly mengatakan kepada BBC pekan ini bahwa pemerintah saat ini “mengejar kapal-kapal itu ke bagian hulu dalam rantai pasoknya”.
Sunak juga mendorong proposal kontroversial untuk mencegah perjalanan melintas selat itu dengan mencoba mendeportasi para pencari suaka ke Rwanda.
Mahkamah Agung Inggris memblokir rencana itu dengan alasan kekhawatiran terkait keselamatan imigran, tetapi pemerintah memperkenalkan UU kontroversial yang mengesampingkan itu dengan menyatakan Rwanda “aman” dan menyepakati perjanjian baru dengan negara di Afrika Timur itu.
Pengiriman para imigran ini bisa dimulai dalam hitungan bulan, jika para anggota parlemen menyetujui rancangan UU itu dalam beberapa pekan mendatang. [ns/uh]
Forum